Sabtu, 31 Januari 2009

Nasehat di balik kematian

www.mta-online.com


Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati .”(QS. Luqman:34)Tidak ada keraguan bahwa semua makhluk hidup yang ada di dunia ini pastilah mati. Dan Yang Maha kekal adalah Allah S.W.T, tiada Tuhan kecuali Ia dan akan tetap hidup tanpa mengenal kematian, hanya Ialah yang berhak untuk menghidupkan dn mematikan seluruh ciptaan-Nya.“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-'Araaf : 34).Tidak ada seorangpun yang mempunyai kemampuan untuk memajukan kematian walaupun hanya sebentar dan tidak ada seorangpun yang sanggup memundurkan kematian walaupun hanya sedetik. “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. “ (QS. Ali Imran: 185).Kematian pastilah akan menjumpai siapa pun dan dimana pun kita berada. Kematian tak mengenal tak memilih antara si kaya dan si miskin, orang yang punya jabatan atau tidak, tidak mengenal umur, baik tua, muda, remaja, anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir. Kematian orang yang terdahulu pasti akan kita lalui juga, hanya entah kapan waktunya tiap-tiap manusia pastilah mempunyai waktunya sendiri-sendiri. Setiap orang pastilah akan merasakan sakaratul maut. Dan sakaratul digambarkan Rasulullah S.A.W Sebagian besar manusia melupakan “kematian”, hari dimana taubat sudah tidak diterima, perpisahan dengan orang-orang yang dicinta, harta tak berguna, hari dimana semua manusia pasti mengalaminya. Dan kita masih sering melakukan maksiat demi maksiat, lebih menikmati indahnya dunia dan terus-terusan terlena akhirnya terlupa untuk mencari bekal guna kehidupan di akhirat nanti.Kematian menngakhiri segala kecerdasan , kekuatan, kecantikan yang dimiliki oleh manusia. Allah telah menetapkan kematian pada segala yang hidup, seperti dalam firman-Nya:“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27).Kebanyakan manusia telah lalai dan menikmati segala kenikmatan dunia yang memabukkan. Banyak yang bergelimanag dalam dosa, kerakusan, keserakahan, dan mereka tidak menyadari akan kesalahan mereka itu hingga kematian menjemputnya. Rasulullah S.A.W bersabda: “ Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian”.(HR. Tarmidzi).Dengan banyak mengingat kematian, akan membuat diri seorang muslim temotivasi untuk lebih memperbanyak amal sholeh dan terhindar dari kemalasan, kemaksiatan, serta kelalaian. Kematian harusnya menjadi pengingat kita akan akhirat yang lebih kekal, dan sebagai kontrol agar kita tidak terlena akan kehidupan dunia.Rasulullah S.A.W bersabda: “ Ada tiga perkara yang mengikuti mayat sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalannya. Yang kedua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ingatlah, ketika saatnya kita dibaringkan dalam liang kubur. Malam pertama dalam kubur, malam yang sepi, tiada teman, keraat yang mau menemani. Tiada seorang pun yang mau menemani kecuali amalan kita. Amalan-amalan yang kita kerjakan di dunia akan mengantarkan diri kita kepada keleluasan atau kesempitan dalam kubur.Seorang sahabat bertanya; “Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.” Nabi S.A.W lalu bersabda: “perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia...” (HR. Athabrani). Seharusnya adanya kematian orang-orang terdahulu menjadi peringatan bagi kita dan nasehat terbaik bagi kita yang masih hidup untuk membekali diri ini dengan amal sholeh untuk hari kelak.Apakah kita sudah siap menghadapi hari dimana “kematian” menjemput kita? Apakah kita sudah menyiapakan perbekalan untuk menyambut hari itu tiba? Oleh karena itu, mulai dai sekarang persiapkan perbekalan kita dengan memenuhi kehidupan kita dengan memperbanyak amal sholeh.Ya Allah berikan kemudahan kepada kami ketika sedang mengahadapi sakaratul maut, dan jadikan akhir kehidupan kami sebagai khusnul khotimah.