Jumat, 27 Februari 2009

Antrian Mati

Antrian Mati

Seperti biasa sehabis pulang kantor aku tiba di rumah langsung duduk ber­santai sambil melepas penat. Seperti biasa pula aku sangat enggan untuk membersihkan diri dan malas mengerjakan sholat. Sementara anak-anak dan istriku sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, aku disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi-sepoi yang meng­hembus tepat di mukaku. Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat di tangannya, tiba-tiba sudah berdiri tegak di depanku. Aku sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba itu.

Sebelum sempat bertanya siapa dia, tiba-tiba dadaku terasa sesak... sulit untuk bernafas.... Aku paksakan untuk dapat menghirup udara sebisanya. Terasa ada sesuatu yang berjalan pelan-pelan dari dadaku terus berjalan kekerongkonganku... sakittt sakit sekali rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya....

Oh Tuhan ada apa dengan diriku….

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, "sesuatu" tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku kkhh.... khhhh... ke­rongkonganku berbunyi. Amat teramat sakit rasanya. Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras.... mataku terbelalak air mataku seolah tak berhenti. Tangan dan kakiku kejang-kejang.

Akhirnya "sesuatu" itu pun meninggalkan aku. ku melihat ia dibawa oleh orang misterius itu pergi berlalu begitu saja…. Hilang dari pandangan. Namun setelah itu aku merasa tubuhku jauh lebih ringan, tidak seperti biasanya.

Akuu heran... istri dan anak-anakku yang sedari tadi ada di ruang tengah, tiba-tiba terkejut berhamburan ke arahku. Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. Siapa dia dan engapa anak-anak dan istriku memeluknya sambil menangis... Mereka menjerit...histeris, terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi.

Siapa dia gerangan ?

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.... diadia dia mirip dengan aku....ada apa ini Tuhan......................... Aku menarik tangan istriku tapi tak mampu…. Aku mencoba merangkul anak-anakku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku. Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini. Aku mulai berteriak…..tapi mereka seolah tak mendengarkan aku. Seolah mereka tak melihatku. Dan mereka terus menerus menangis....aku sadar.... aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku. Aku telah mati... aku telah mati!

Aku telah meninggalkan mereka .

Tak kuasa aku menangis....berteriak.

Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku.

Aku sangat sedih….

Selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan untuk membimbing mereka. Tapi waktuku telah habis masaku telah terlewati aku sudah tutup usia pada saat aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.

r

Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, kapan saatnya beribadah, dan kapan bersama keluarga. Aku menyesal aku terlambat menyadarinya, apalagi aku mati dalam keadaan belum sholat.

Ohh Tuhan , jika kau ijinkan aku hidup kembali, aku akan bersimpuh, mengakui segala dosa dan berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak, aku berani menengadahkan wajahku kepada-Mu...

Disadur dari Sentuhan Kalbu Melalui Kultum hal 288 - 290

Sabtu, 31 Januari 2009

Pesan Pesanku Jika Aku Mati Oleh ; Subhan ibn Abdullah

Bismillahir rahmanir rahiem,Keluargaku yang kusayangi,Aku tidak tahu kapan Sang Pemilik jiwaku ini memanggilku. Namun demikian rasa khawatirku untuk tidak meninggalkan kesusahan dan keburukan sepeninggalku, telah mendorongku untuk berwasiat kepadamu sekalian.Hendaklah kamu sekalian tidak bersedih hati dengan apa saja yang luput darimu dan tidak pula meratapi apa2 yang telah ditakdirkan Allah (swt) agar menjadi bagian dari kisah kehidupan di dunia ini. Kematianku tidaklah berbeda dengan kematian manusia lainnya. Yang demikian adalah karena setiap yang bernyawa pasti akan mati.

[1] Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku tidak dapat memberi jaminan hidup atas hidupku sendiri sebagaimana aku tidak dapat memastikan apa yang dapat kita lakukan esok hari dari rencana2 kita. Yang demikian adalah karena kita adalah hamba2 Allah yang tidak memiliki sedikitpun kekuasaan dan kemampuan kecuali sekedar apa yang diberikan-Nya yang sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.Jika aku mati, hendaknya kamu sekalian tidak panik. Kematian adalah perkara biasa yang orang lain juga menghadapinya. Uruslah jenazahku dengan kemampuan terbaik kalian. Jika aku sempat mandi sebelum aku mati, maka hendaklah tidak seorangpun yang mengulanginya. Kewajiban kalian adalah menutupi bagian2-ku yang masih terbuka dengan kain (kafan). Jika tidak, maka mandikan dan bersihkanlah bagian2 yang penting sebelum kalian mengkafaniku sehingga aku layak untuk menghadap Allah (swt).Jika hanya seorang dari kalian yang ada di sisiku pada saat kematianku, hendaklah kamu memberitahu tetangga terdekat yang sekiranya mereka dapat membantu menguruskan jenazahku atau mereka memberitahu orang lain yang layak untuk memandikan dan mengkafankan jenazahku. Untuk hal ini, hendaklah mereka termasuk orang2 yang amanah yang dapat menjaga aurat dan aibku dengan baik.Di bumi mana aku mati, maka tempat yang paling layak dan paling baik bagi jenazahku adalah tanah perkuburan yang terdekat dengan tempat kematianku. Yang demikian lebih aku sukai agar tempatku termasuk hal2 yang akan dapat memberi kesaksian tentang apa yang telah aku kerjakan buat agama ini. Oleh karena itu, janganlah se-kali2 kalian mencoba mengangkut atau membawa jenazahku lebih jauh dari tempat itu.Dan jangan biarkan jenazahku menunggu. Jangan pula seorang dari kalian, orangtua, sanak famili, sahabat, handai tolan dan kawan2 baikku dijadikan alasan untuk menunda jenazahku masuk liang lahat. Selain perkara ini tidak membebani mereka yang mengurus jenazahku, hal itu juga lebih baik bagi mereka yang datang kemudian.Jika yang datang kemudian adalah dari golongan orang2 yang sholeh, maka sudah tentu mereka akan tahu cara menolongku dengan pertolongan ghaib. Sebaliknya, jika yang datang kemudian adalah orang2 yang belum sempurna agamanya, maka hal itu tidak akan menambah kesalahan dan dosa mereka. [2]Tahanlah lisan kalian dalam mengekspresikan rasa bela sungkawa atau duka cita kalian. Meskipun aku rela kamu mencurahkan air matamu, tetapi janganlah se-kali2 kamu meratap atau mengeluarkan kata2 kesedihan. Yang demikian adalah karena selain hal itu akan menyusahkanku di kubur, hal itu juga akan menjadi dosa bagimu.Berserah dirilah kepada Allah (swt) tidak saja dalam urusan rezekimu, tetapi juga dalam semua aspek kehidupanmu. Yakinlah dengan keyakinan yang bulat bahwa Allah (swt) maha cermat dalam mengurus semua makhluk-Nya. Dia mustahil ceroboh sebagaimana Dia mustahil berbuat zhalim kepada ciptaan-Nya sendiri. Karena itu, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat [4].Tidak ada warisan terbaik yang dapat aku tinggalkan kepada kalian selain aku telah berusaha dengan segala daya agar kalian terbiasa berada di jalan Allah. Dan meskipun aku seringkali gagal dalam memberi kalian warisan akhlak yang agung sebagaimana akhlak Rasulullah (saw), tetapi paling tidak kalian telah mengetahui bagaimana cara menghadirkannya jika kalian mau. Dan sekiranya ada benda2 yang aku tinggalkan pada kalian, maka orang terbaik diantara kalian adalah dia yang paling tidak memerlukannya.Keluarga-ku, jika kelak kalian merindukanku, maka pasti dan pasti kalian akan menjumpaiku di akhirat hanya jika Allah (swt) ridho kepada kalian. Yang demikian adalah jika aku tercampak ke dalam neraka, maka sebagai ahli surga kalian dapat dengan mudah menziarahiku [5]. Sebaliknya, jika dengan rahmat-Nya, Allah (swt) memasukkanku sebagai salah seorang ahli surga, maka sesungguhnya tiada halangan apapun antara sesama ahli surga untuk saling menziarahinya.Dan jika datang kepadamu orang2 agar kalian mengikuti cara hidup lain selain yang telah diajarkan oleh Rasulullah (saw), maka kuatkanlah keyakinan kalian dan gigitlah erat2 agama (Islam) ini dengan gerahammu dan katakan dengan tegas dan tekad yang bulat, "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia dari golongan orang musyrik." [6]La ilaha illallah Muhammadur rasulullah. Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar wa la haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil azhim. Subhanallah.Catatan kaki:[1] Tiap2 yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Qs al Ankabut 29:57)[2] Termasuk di dalamnya adalah dengan melakukan sholatul ghaib dan membicarakan kebaikan2 mayyit.[3] Termasuk di dalamnya adalah orang2 yang lemah batin saat melihat mayyit sehingga melakukan hal2 yang tidak syar'i seumpama meratap dlsb.[4] Hai orang2 yang beriman, mintalah pertolongan (Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar. (Qs al Baqarah 2:153)Dan mintalah pertolongan (Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang2 yang khusyuk. (Qs al Baqarah 2:45)[5] Dan penghuni2 surga berseru kepada penghuni2 neraka (dengan menziarahi mereka sambil mengatakan), "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab, "Betul." (Qs al A'raf 7:44)[6] Dan mereka berkata, "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk." Katakanlah, "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik." (Qs al Baqarah 2:135)

Sumber tulisan oleh : Subhan ibn Abdullah(Mohon maaf dari Penjaga Kebun Hikmah atas adanya sedikit perubahan dari tulisan aslinya)

Lowongan di akhirat

www.kebunhikmah.com


Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :A. Penghuni Syurga B. Penghuni Neraka UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :1. Nikmat kubur.2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah ‘merasakan’ ridha Allah dan kesempatan merasakan ‘wajah’ Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega. Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw bersabda, “Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat” M(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, “Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan” (Abu Daud, Ibn Hanbal).Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan ‘hidup’ dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya. SYARAT-SYARAT PELAMAR - Tidak diperlukan ijazah- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.- Tidak perlu bawa harta- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.WAKTU WAWANCARA :Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu. Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu. LOKASI DAN LAMA WAWANCARAWawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya). PEWAWANCARA:Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari KemudianWAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :1. Siapa Tuhanmu ?2. Apa agamamu ?3. Siapa nabimu?4. Apa kitabmu?5. Dimana kiblatmu ?6. Siapa saudaramu?Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.CARA MELAMAR:Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).BENARKAH LOWONGAN INI ?Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat. Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari) Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.MAU MELAMAR KE POSISI B ?Mudah saja, hiduplah sesuka anda...Sumber : NN

Isyarat kematian oleh : Ibnu Nawawi

www.eramuslim.com
Saudaraku, ilmu melepaskan kita dari kebodohan dan kebidahan,sedangkan ikhlas menyelamatkan kita dari riyanya amal.Tidak ada balasan bagi seseorang yg memiliki ilmu namun tidak diamalkan dan didakwahkan melainkan naar sebagai balasannya,dan celakanya,ia kan berada jauh dari syurga Allah sampai wanginya pun tidak dapat diciumnya.Dan Saudaraku,sia-sia lah bagi seseorang yg beramal tanpa adanya keikhlasan dan sunnah(ilmu) yg benar. Bahkan celakanya bisa menghancurkan amal tersebut dan cenderung kepada kebid'ahan.
Saudaraku ... pernah seseorang bertanya kepada seorang ustadz, apakah piring yang tiba-tiba retak atau lukisan yang tiba-tiba jatuh dan pecah menandakan akan sebuah kematian. Ustadz itu pun berkata... Kalo memang isyarat kematian seperti itu, akan sangat sulit diprediksi.... Namun ada sebuah isyarat yang benar-benar menandakan kematian seseorang , Isyarat kematian seseorang yang paling hak adalah ketika orang itu dilahirkan ke dunia ini. Tidak perlu menunggu sebuah piring atau lukisan jatuh, atau menunggu kepala berkedut-kedut.Benar saudaraku.... setiap kehidupan akan diakhiri dengan kematian..... itulah isyarat kematian yang paling hak.
Saudaraku....apakah ada yang dapat menjamin kapan kematian itu tiba....??? Apakah kematian seseorang akan tertunda jika ia berlindung kepada para dokter-dokter ahli, atau berlindung dibalik istana yang dijaga oleh para pengawal -pengawal yang kuat... laa akhi... Wallahi ...jika Izroil datang, sungguh tiada satu orangpun yang bisa menunda satu perkara ini.
Saudaraku, perbanyaklah mengingat perkara ini....Setiap hari kita diperlihatkan dengan perkara ini, apakah tidak bisa mengambil hikmahnya...Padahal kematian adalah nasehat yang paling berharga....begitu besar hikmah yang terkandung disana.....Mobil mewah yang sering diusap-usap, harta, rumah megah semuanya akan ditinggalkan. Itulah akhir sebuah kehidupan dunia... dan awal kehidupan akhirat....
Sungguh beruntung bagi orang yang menjadikan kehidupan dunianya dengan banyak beramal sholeh, menghabiskan waktunya untuk mencari Ridho Allah semata. Karena baginya kematian adalah cita-cita..... Cita cita yang harus diraih dengan sebaik-baiknya... dan sebaik-baik kematian adalah karena syahid di jalan Allah.....
Saudaraku.... jika seseorang bertanya kepada kita... ingin berapa lama kita hidup di dunia ini, apa jawaban kita??? Mungkin ada orang yang menjawab 100, 200 atau bahkan 1000 tahun lamanya, tapi apa ujung dari semua itu? Benar akhi... akhirnya adalah kematian...Oleh karena itu saudaraku.... jadikanlah kematian kita kematian yang terbaik.... karena setelah kematian, pintu tobat sudah tertutup, tidak ada lagi amal yang bisa kita lakukan, dan setelah kematian.... setiap diri akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan oleh Allah kelak.
Saudaraku ... semoga Allah memberikan kepada kita keistiqomahan dalam diin ini sampai akhir hayat kita di dunia ini. Dan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam beriman dan beramal sholeh. Amiin
Jakarta,JeryAllahuma innaa nas alukal Jannah wamaa qorroba ilayhaa min qowlin wa 'amalWa na'uudzubika min 'adzaabi jahannam wamaa qorroba ilayhaa min qowlin wa 'amal

Cukup kematian itu sebagai nasehat..Oleh ; Hapy romadhan

www.glikosida.blog.friendster.com

Dihempas gelombangDilemparkan anginTerkisah ku bersedih ku bahagia
Di indah duniaYang berakhir sunyiLangkah kaki di dalam rencana-Nya
Semua berjalan dalam kehendak-NyaNafas hidup cinta dan segalanya
Reff:Dan tertakdir menjalani segala kehendak-Mu ya RabbiKuberserah kuberpasrahHanya pada-Mu ya Rabbi
Dan tertakdir menjalanisegala kehendak-Mu ya RabbiKuberserah kuberpasrahHanya pada-Mu ya Rabbi
Bila mungkin ada luka Coba tersenyumlahBila mungkin tawa Coba bersabarlahKarena air mata tak abadiAkan hilang dan berganti
Bila mungkin hidup hampa dirasaMungkinkah hati merindukan DiaKarena hanya dengan-Nya hati tenangDamai jiwa dan raga
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)


“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. Tirmidzi)
Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian. Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang.
Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang mungkin sering kita rasakan dan lakukan.
Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga
Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.
Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1, “Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).”
Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata. Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, “Ya Allah, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan.” Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan, kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.
Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, “Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: ‘Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul….”
Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa
Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan ‘habis’, usai sudah permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya.
Lalu, masih kurang patutkah kita dikatakan orang gila ketika bersikeras akan tetap selamanya menjadi tokoh yang kita perankan. Hingga kapan pun. Padahal, sandiwara sudah berakhir.
Sebagus-bagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya. Silakan kita menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peran.
Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naif kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.
Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa
Fikih Islam menggariskan kita bahwa tak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu.
Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang.
Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.
Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupan pun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan.
Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara
Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu memisahkan antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.
Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar. Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian berakhir.
Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga
Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman. Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.
Mungkin, inilah maksud ungkapan Imam Ghazali ketika menafsirkan surah Al-Qashash ayat 77, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia…” dengan menyebut, “Ad-Dun-ya mazra’atul akhirah.” (Dunia adalah ladang buat akhirat)
Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan
www.dakwatuna.com
U/seorang yang telah kembali pada pemilikNYA
Ya ALLOH ampunilah segala dosanya
lapangkanlah & terangilah kuburnya
Berilah beliau teman amal terbaiknya
Terimalah beliau dan beri tempat yang baik disisimu
jadikanlah kami hamba-hamba yang ikhlas menerima takdirmu
Dan bisa mengambil pelajaran pada tiap jalan takdir yang Engkau berikan
Dan kumohon pertemukan dan kumpulkan kami kelak di jannahMU…amin

Nasehat kematian Umar bin Abdul Azis

http://www.asyhadione.wordpress.com/

Suatu ketika, Umar bin Abdul Aziz mengiringi jenazah. Ketika semuanya telah bubar, Umar dan beberapa sahabatnya tidak beranjak dari kubur jenazah tadi. beberapa sahabatnya bertanya, “wahai Amirul Mukminin, ini adalah jenazah yang engkau menjadi walinya. Engkau menungguinya disini lalu akan meninggalkannya Lalu Umar bin Abdul Aziz menangis, dan berkata, “Ketahuilah, umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan didalamnya adalah kehinaan. Pemudanya akan menjadi renta, dan yang hidup didalamnya akan mati. Celakalah yang tertipu olehnya.Janganlah kau tertipu oleh dunia. Orang yang tertipu adalah yang tertipu oleh dunia.Dimanakah penduduk yang membangun suatu kota, membelah sungai-sungainya dan menghiasinya dengan pepohonan, lalu tinggal didalamnya dalam jangka waktu sangat pendek. Mereka tertipu, menggunakan kesehatan yang dimiliki untuk berbuat maksiat.Demi Allah, di dunia mereka dicengkeram oleh hartanya – tak boleh begini dan begitu –, dan banyak orang yang dengki kepadanya.Apa yang diperbuat oleh tanah dan kerikil kuburan terhadap tubuhnya? Apa pula yang diperbuat binatang-binatang tanah terhadap tulang dan anggota tubuhnya?Dulu, di dunia mereka berada di tengah-tengah keluarga yang mengelilinginya. Diatas kasur yang empuk dan pembantu yang setia. Keluarga yang memuliakan dan kekasih yang menyertainya.Tetapi ketika semuanya berlalu, dan maut datang memanggil, lihatlah betapa dekat kuburan dengan tempat tinggalnya. Tanyakan kepada orang kaya, apa yang tersisa dari kekayaannya? Tanyakan pula kepada orang fakir, apa yang tersisa dari kefakirannya?Tanyalah mereka tentang lisan, yang sebelumnya mereka gunakan berbicara. Juga tentang mata yang mereka gunakan melihat hal-hal yang menyenangkan.Tanyakan tentang kulit yang lembut dan wajah yang menawan serta tubuh yang indah… apa yang dilakukan cacing tanah terhadap itu semua? Warnanya pudar, dagingnya dikunyah-kunyah, wajahnya terlumuri tanah. Hilanglah keindahannya. Tulang meremuk, badan membusuk dan dagingnya pun tercabik-cabik.Dimanakah para punggawa dan budak-budak? Dimana kawan… dimana simpanan harta benda? Demi Allah, mereka tidak membekali si mayit dengan kasur, bahkan tongkat untuk bertopang sekalipun. Dahulu dirumah mereka merasakan kenikmatan. Kini ia tenggelam dibawah benaman tanah.Bukankah kini mereka tinggal ditempat yang lusuh dan menjijikan? Bukankah sama saja bagi mereka; siang dan malam? Bukankah sekarang mereka tenggelam dalam pekatnya kegelapan? Tak ada lagi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang tercinta.Berapa banyak orang yang dulunya mulia, kini wajahnya hancur. anggota badannya tercerai berai. Mulut mereka belepotan dengan darah dan nanah. Binatang-binatang tanah mengerubuti jasad mereka, sehingga satu per satu anggota tubuh terlepas. Hingga akhirnya tak tersisa, kecuali hanya sebagian kecil saja.Mereka telah meninggalkan istananya. Berpindah dari tempat lapang ke lubang yang sempit. Sesudah itu, istri-istri mereka dinikahi orang lain. Anak-anaknya pun berkeliaran dijalan. Harta bendanya dibagi-bagi oleh ahli warisnya.Diantara mereka, ada pula yang dilapangkan kuburnya. Diberi kenikmatan dan bersenang-senang dengannya didalam kubur. Tetapi ada pula yang di adzab dalam sempitnya lubang kubur. Menyesali apa yang telah mereka kerjakan”. Umar lalu menangis dan berkata, “Wahai yang menjadi penghuni kubur esok hari, bagaimana dunia bisa menipumu? Dimana kafanmu… dimana minyak (wewangian untuk orang mati)mu, dan dimana dupamu? Bagaimana nanti ketika kamu telah berada dalam pelukan bumi.Celakalah aku, dari bagian tubuh yang mana pertama kali cacing tanah itu melumatku? Celakalah aku, dalam keadaan bagaimana aku kelak bertemu dengan malaikat maut, saat ruhku meninggalkan dunia? Keputusan apakah yang akan diturunkan oleh Rabbku?”.Ia menangis dan terus menangis, lalu pergi . Tak lebih dari satu pekan setelah itu, ia meninggal. Semoga ia dirahmati Allah.

Nasehat di balik kematian

www.mta-online.com


Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati .”(QS. Luqman:34)Tidak ada keraguan bahwa semua makhluk hidup yang ada di dunia ini pastilah mati. Dan Yang Maha kekal adalah Allah S.W.T, tiada Tuhan kecuali Ia dan akan tetap hidup tanpa mengenal kematian, hanya Ialah yang berhak untuk menghidupkan dn mematikan seluruh ciptaan-Nya.“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-'Araaf : 34).Tidak ada seorangpun yang mempunyai kemampuan untuk memajukan kematian walaupun hanya sebentar dan tidak ada seorangpun yang sanggup memundurkan kematian walaupun hanya sedetik. “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. “ (QS. Ali Imran: 185).Kematian pastilah akan menjumpai siapa pun dan dimana pun kita berada. Kematian tak mengenal tak memilih antara si kaya dan si miskin, orang yang punya jabatan atau tidak, tidak mengenal umur, baik tua, muda, remaja, anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir. Kematian orang yang terdahulu pasti akan kita lalui juga, hanya entah kapan waktunya tiap-tiap manusia pastilah mempunyai waktunya sendiri-sendiri. Setiap orang pastilah akan merasakan sakaratul maut. Dan sakaratul digambarkan Rasulullah S.A.W Sebagian besar manusia melupakan “kematian”, hari dimana taubat sudah tidak diterima, perpisahan dengan orang-orang yang dicinta, harta tak berguna, hari dimana semua manusia pasti mengalaminya. Dan kita masih sering melakukan maksiat demi maksiat, lebih menikmati indahnya dunia dan terus-terusan terlena akhirnya terlupa untuk mencari bekal guna kehidupan di akhirat nanti.Kematian menngakhiri segala kecerdasan , kekuatan, kecantikan yang dimiliki oleh manusia. Allah telah menetapkan kematian pada segala yang hidup, seperti dalam firman-Nya:“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27).Kebanyakan manusia telah lalai dan menikmati segala kenikmatan dunia yang memabukkan. Banyak yang bergelimanag dalam dosa, kerakusan, keserakahan, dan mereka tidak menyadari akan kesalahan mereka itu hingga kematian menjemputnya. Rasulullah S.A.W bersabda: “ Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian”.(HR. Tarmidzi).Dengan banyak mengingat kematian, akan membuat diri seorang muslim temotivasi untuk lebih memperbanyak amal sholeh dan terhindar dari kemalasan, kemaksiatan, serta kelalaian. Kematian harusnya menjadi pengingat kita akan akhirat yang lebih kekal, dan sebagai kontrol agar kita tidak terlena akan kehidupan dunia.Rasulullah S.A.W bersabda: “ Ada tiga perkara yang mengikuti mayat sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalannya. Yang kedua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ingatlah, ketika saatnya kita dibaringkan dalam liang kubur. Malam pertama dalam kubur, malam yang sepi, tiada teman, keraat yang mau menemani. Tiada seorang pun yang mau menemani kecuali amalan kita. Amalan-amalan yang kita kerjakan di dunia akan mengantarkan diri kita kepada keleluasan atau kesempitan dalam kubur.Seorang sahabat bertanya; “Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.” Nabi S.A.W lalu bersabda: “perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia...” (HR. Athabrani). Seharusnya adanya kematian orang-orang terdahulu menjadi peringatan bagi kita dan nasehat terbaik bagi kita yang masih hidup untuk membekali diri ini dengan amal sholeh untuk hari kelak.Apakah kita sudah siap menghadapi hari dimana “kematian” menjemput kita? Apakah kita sudah menyiapakan perbekalan untuk menyambut hari itu tiba? Oleh karena itu, mulai dai sekarang persiapkan perbekalan kita dengan memenuhi kehidupan kita dengan memperbanyak amal sholeh.Ya Allah berikan kemudahan kepada kami ketika sedang mengahadapi sakaratul maut, dan jadikan akhir kehidupan kami sebagai khusnul khotimah.